Pemalang – Kepolisian mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga ketertiban dan tidak mudah terprovokasi pasca-bentrokan antara dua organisasi masyarakat, Front Persaudaraan Islam (FPI) dan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS), yang terjadi di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Rabu (23/7) malam.
Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo menyampaikan imbauan tegas kepada pimpinan kedua kelompok agar segera mengendalikan anggotanya dan menghindari segala bentuk aksi balasan atau konfrontasi lanjutan.
“Kami minta agar para pimpinan kelompok baik PWI LS maupun FPI memberikan instruksi yang menenangkan kepada anggotanya. Jangan ada lagi bentrokan, jangan sampai ada korban susulan. Mari bersama-sama jaga keamanan wilayah,” ujar AKBP Eko, Kamis (24/7).
Ia menegaskan bahwa Polres Pemalang masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pihak-pihak yang memicu provokasi atau melakukan tindakan kekerasan saat kegiatan keagamaan berlangsung.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto turut mengingatkan masyarakat agar menjadikan insiden ini sebagai pelajaran penting. Ia menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menciptakan suasana damai.
“Kami mengajak seluruh masyarakat, khususnya di Kabupaten Pemalang, untuk menjaga kedamaian, menahan diri, dan tidak mudah terprovokasi. Polri hadir untuk menjaga ketertiban, tetapi kedamaian sejati hanya bisa tercapai jika masyarakat ikut berperan aktif,” tegasnya.
Polri menegaskan komitmennya untuk menangani kasus ini secara profesional dan adil, serta mendorong penyelesaian konflik melalui dialog dan kerja sama lintas elemen masyarakat.