Jakarta – Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengapresiasi langkah cepat aparat kepolisian dan pemerintah daerah dalam mengamankan situasi serta mengevakuasi korban usai bentrok ormas saat acara peringatan bulan Muharam di Desa Pegundan, Petarukan, Pemalang, Rabu malam. Kepala Satkornas Banser, Muhammad Syafiq Syauqi, menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut, sembari mengecam keras segala bentuk kekerasan, terutama penggunaan senjata tajam dalam ruang publik.
“Kami mengutuk keras setiap bentuk kekerasan. Dalam iklim demokrasi, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, tetapi semua pihak wajib menahan diri dan menjaga kedamaian,” tegas Syauqi, hari ini.
Syauqi menyatakan dukungan penuh GP Ansor terhadap proses hukum yang transparan dan adil. Ia menegaskan bahwa siapapun yang terbukti melanggar hukum harus diproses dengan sanksi setimpal, namun penanganannya tetap harus bijak agar tidak memperkeruh suasana di tingkat akar rumput.
Melihat potensi konflik horizontal yang bisa meluas, Syauqi menekankan pentingnya peran preventif kepolisian dan mendorong agar insiden ini dijadikan momentum memperkuat komunikasi antar-organisasi keagamaan.
“GP Ansor siap menjadi fasilitator dialog untuk mencegah disinformasi dan kekerasan berulang. Mari kita perkuat ukhuwah Islamiyah, bukan justru memperlebar jurang perpecahan,” serunya.
Ia juga mengajak para kiai, tokoh agama, dan pengasuh pondok pesantren untuk ikut ambil bagian dalam meredam tensi sosial dan menjadi penyejuk di tengah masyarakat.