Jakarta – Pernyataan kontroversial Menteri Kebudayaan Fadli Zon, yang menyebut tidak bukti rudapaksa massal kerusuhan Mei 1998, jadi sorotan.

Seperti diketahui, Fadli Zon menyebutkan itu sebagai rumor belaka saat wawancara dengan salah satu media, yang tayang 11 Juni 2025 lalu. Bahkan, membantah, menolak, hasil kerja temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

Merespons hal tsb, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk mengakui segala kebenaran sejarah, baik yang manis maupun yang pahit. Menurutnya, tragedi pemerkosaan massal ’98 hingga pembangunan di era Orde Baru harus diakui.

Terpisah, Ita Fatia Nadia yang merupakan pendamping korban pemerkosaan massal terhadap perempuan Tionghoa dalam kerusuhan Mei 1998 dapat ancaman teror pembunuhan. Ancaman didapat usai Ita menyebut bahwa Menteri Kebudayaan Fadli Zon telah membohongi publik dengan berkata peristiwa pemerkosaan massal dalam tragedi 1998 cuma rumor.

">