Tvkoma.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI meminta masyarakat tidak perlu panik atas kenaikan kasus Covid-19. Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, di fase endemi tentunya belum diperlukan adanya pembatasan aktivitas. Namun tanggung jawab menjaga kesehatan yang utama dari dalam diri sendiri.
Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melaporkan kasus positif Covid-19 di Jakarta mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Jumlah kasus mingguan per 7 Desember 2023 sebanyak 150 kasus, dan per 14 Desember 2023 sebanyak 622 kasus atau naik 314,67 persen.
Dilaporkan infeksi Covid-19 di Jakarta menyentuh angka 200 kasus per hari di minggu kemarin. Meski begitu Dinkes mengatakan angka tersebut masih dinilai terkendali.
Ngabila Salama mengatakan, tidak perlu ada kepanikan menghadapi Covid-19 yang bisa saja polanya akan ada kenaikan kasus per 6 bulan seiring dengan kondisi pancaroba atau peralihan musim dan menurunnya kadar antibodi terhadap Covid-19 di dalam tubuh. “Target untuk Covid-19 di era endemi adalah nol atau 0 kematian akibat Covid-19,” katanya Senin (18/12/2023)
Saat ini pemerintah fokus menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya melengkapi vaksinasi 4 kali segera dan deteksi dini Covid-19 untuk kelompok rentan.
“Karena mereka jika terinfeksi Covid-19 berpeluang lebih besar meninggal, yaitu usia 50 tahun ke atas, belum vaksinasi, dan memiliki komorbid seperti hipertensi, diabetes, strok, penyakit jantung, gagal ginjal kronis, kanker, tuberkolosis, dan HIV,” jelasnya.
Orang yang belum vaksin atau yang memiliki imunodefisiensi juga berpeluang menciptakan mutasi virus baru. Memang virus Covid-19 akan terus bermutasi, menjadi lebih mudah menular lagi. Namun diyakini, seharusnya tidak menyebabkan lebih parah.
“Justru gejala akan lebih ringan. Akan tetapi bisa menjadi parah pada orang yang belum vaksin atau berkomorbid. Vaksin booster akan menambah jumlah antibodi untuk membunuh virus Covid-19 yang masuk ke dalam tubuh,” tegasnya.
Menurutnya, prinsip imunisasi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. “Jika sedang batuk pilek, tunda pemberian vaksin sampai sembuh, sesudah sembuh besoknya bisa langsung vaksin. Jika positif Covir-19, vaksinasi bisa diberikan 1 bulan sesudah dinyatakan sembuh. Vaksin Covid-19 dapat dijeda minimal 14 hari dari pemberian vaksin jenis lainnya,” ujar Ngabila.
Layanan vaksinasi di DKI Jakarta Senin-Sabtu dapat dicek di instagram @dinkesdki, langsung datang tanpa mendaftar, untuk KTP seluruh Indonesia. Vaksin yang tersedia aman, halal, dan berkualitas.
Pola hidup sehat dapat meningkatkan imunitas untuk mencegah berbagai penyakit menular dan tidak menular dengan melakukan cerdik dan ceria setiap hari. “Protokol kesehatan memakai masker dan mencuci tangan serta vaksinasi dapat mencegah dari berbagai penyakit menular pernapasan dan pencernaan,” tutup Ngabila.