Jakarta – Polemik internal Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan semakin meluas. Setelah Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Diponegoro (UNDIP), kini BEM Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) secara resmi menyatakan keluar dari aliansi tersebut. Keputusan ini diambil menyusul kekacauan dalam Musyawarah Nasional (Munas) BEM SI Kerakyatan 2025 di Padang, Sumatera Barat, yang dinilai jauh dari semangat pergerakan mahasiswa.

Munas Dicemari Intervensi Politik dan Kekerasan Fisik
Wiyu Ghaniy, Ketua BEM Unissula, menyatakan bahwa forum Munas yang berlangsung selama lima hari itu tidak mencerminkan nilai moralitas dan idealisme gerakan mahasiswa. “Jalannya Munas dipenuhi intervensi politik, kecurangan, bahkan bentrokan fisik antarpeserta. Ini jelas mencederai substansi perjuangan kami,” tegasnya.

Ia juga menyesalkan Standar Operasional Prosedur (SOP) BEM SI yang diabaikan selama Munas. “Aturan dasar hanya jadi pajangan. Kepentingan politik segelintir kelompok lebih diutamakan daripada suara mahasiswa,” tambah Wiyu.

Seruan Kembali ke Gerakan Murni Mahasiswa
BEM Unissula mendorong seluruh kampus untuk kembali ke gerakan rakyat yang murni, lepas dari kepentingan politik praktis. “Mahasiswa harus kembali ke ruh perjuangan yang sesungguhnya: membela rakyat, bukan terlibat permainan politik,” serunya.

">

BEM SI Kerakyatan Klaim Tetap Konsisten
Di sisi lain, BEM SI Kerakyatan melalui Koordinator Medianya, Pasha Fazillah Afap, membantah tudingan tersebut. “Kami tetap konsisten berdiri bersama rakyat dan menjunjung tinggi nilai perjuangan kerakyatan,” tegas Pasha.

Namun, gelombang keluar massal sejumlah BEM kampus besar—termasuk UGM, UNDIP, dan kini Unissula—mempertanyakan kredibilitas dan arah pergerakan BEM SI Kerakyatan ke depan.

Dampak dan Potensi Perpecahan Gerakan Mahasiswa
– Tiga kampus besar telah hengkang dari BEM SI Kerakyatan.
– Isu intervensi politik menguat, memicu skeptisisme di kalangan aktivis kampus.
– Polarisasi gerakan mahasiswa berpotensi melemahkan tekanan terhadap isu-isu nasional.

Apa Selanjutnya?
BEM Unissula dan kampus lain yang keluar kemungkinan akan membentuk wadah alternatif atau bergerak secara independen. Sementara itu, BEM SI Kerakyatan harus membuktikan komitmennya agar tidak kehilangan kepercayaan lebih banyak anggota.