Jakarta – Isu dugaan ijazah palsu Jokowi kembali mengemuka dalam beberapa waktu terakhir.

Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menggeruduk kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta dan kediamaan Joko Widodo (Jokowi) di Solo untuk meminta kejelasan soal ijazah Presiden ke-7 RI tersebut.

Isu dugaan ijazah palsu Jokowi memunculkan polarisasi di tengah masyarakat. Ada yang pro dan ada yang kontra. Pakar hukum tata negara sekaligus mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, dalam YouTube miliknya, menyampaikan bahwa keabsahan seluruh keputusan Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI tetap tidak tergoyahkan, meskipun andai ijazah yang bersangkutan terbukti palsu.

Sementara Pengamat politik, Rocky Gerung menilai isu dugaan ijazah palsu Jokowi sebenarnya masalah sederhana tapi dibuat rumit.

">

Rocky mengingatkan jika isu ijazah palsu tidak segera diselesaikan, maka tidak hanya merugikan citra Jokowi, tetapi juga dapat membebani Presiden Prabowo Subianto.

Disisi lain, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Muhammad Amien Rais mengaku telah meminta Jokowi menunjukkan ijazahnya dari jenjang SD, SMP, dan SMA sejak tiga tahun lalu. Namun hingga kini tidak pernah ditunjukkan ke publik. Tokoh Reformasi itu meyakini Jokowi tidak memiliki ijazah tersebut.

Namun, bagi Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Hercules Rosario De Marshal menilai orang yang menuduh ijazah Jokowi palsu hanya cari sensasi dan membuat gaduh.

Dan bagi Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Affandi Affan menyebut isu ijazah palsu Jokowi sebagai bentuk fitnah yang tidak hanya mencederai akal sehat, tetapi juga mengabaikan jasa besar Jokowi dalam membangun Indonesia selama dua periode pemerintahannya.