Jakarta — Ratusan massa dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat, pada Jumat (20/6/2025). Aksi ini merupakan bagian dari seruan solidaritas terhadap penderitaan rakyat Palestina dan penolakan terhadap perang Iran–Israel yang dinilai sebagai ancaman kemanusiaan global.
Massa aksi mulai berkumpul sejak pukul 13.00 WIB di depan Kedubes AS, Jl. Medan Merdeka Selatan, Kecamatan Gambir. Sekitar 200 orang tergabung dalam aksi tersebut, yang dipimpin oleh Rohman dan Nu’man Fauzi sebagai penanggung jawab lapangan.
Aksi yang berlangsung damai itu diwarnai dengan pengibaran bendera serikat pekerja dan Partai Buruh, serta pembentangan spanduk berisi berbagai tuntutan. Massa juga memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya serta lagu perjuangan sebagai bentuk semangat nasionalisme dan perlawanan atas ketidakadilan global.
Tiga Tuntutan Kemanusiaan
Dalam press release yang dibagikan kepada awak media, Presiden KSPI dan Partai Buruh, Said Iqbal, menyampaikan tiga tuntutan utama aksi tersebut:
1. Hentikan perang antara Iran dan Israel.
2. Hentikan genosida di Gaza dan bebaskan Palestina.
3. Desak PBB dan Pemerintah Amerika Serikat menghentikan seluruh perang di dunia.
Said Iqbal menegaskan bahwa buruh memiliki nurani dan tanggung jawab moral terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di berbagai belahan dunia. Ia menyebut bahwa perang tidak hanya menghancurkan kehidupan sipil, tetapi juga memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) dan krisis ekonomi global yang berdampak pada nasib pekerja.
“Buruh bukan hanya bekerja. Buruh adalah manusia. Dan perang mencabut kemanusiaan kita. Maka buruh harus berdiri paling depan melawan perang,” ujar Iqbal dalam pernyataannya.
Desakan kepada Mesir dan PBB
Selain Amerika Serikat, massa aksi juga mendesak Pemerintah Mesir untuk segera membuka akses perbatasan Rafah sebagai jalur utama penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza. Mereka meminta Kedubes Mesir agar menyampaikan aspirasi ini langsung kepada Presiden Mesir.
Aksi ini merupakan bagian dari gerakan solidaritas internasional yang melibatkan lebih dari 60 konfederasi dan federasi serikat pekerja tingkat nasional, serta elemen rakyat seperti guru, petani, dan nelayan.
Pengamanan Tertib dan Kondusif
Selama aksi berlangsung, situasi di lokasi terpantau aman dan terkendali. Aparat kepolisian dari Polres Jakarta Pusat melakukan pengamanan dengan pendekatan persuasif guna memastikan jalannya unjuk rasa tetap damai dan tertib.
Hingga pukul 13.30 WIB, aksi berlangsung lancar dengan massa menyampaikan orasi secara bergantian menggunakan mobil komando. Tidak ada laporan insiden maupun gangguan keamanan selama kegiatan berlangsung.