Papua – Pemerintah melalui sejumlah kementerian dan lembaga terkait mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi menjelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2025 di Provinsi Papua, Kabupaten Boven Digoel, dan Kabupaten Barito Utara pada 6 Agustus mendatang.

Imbauan ini disampaikan sebagai bentuk antisipasi terhadap meningkatnya penyebaran informasi menyesatkan, hoaks, serta propaganda negatif yang beredar di media sosial.

“Melalui Desk Koordinasi Pilkada Serentak Kemenko Polkam akan terus memonitor perkembangan serta memastikan stabilitas politik dan keamanan di daerah tetap terjaga melalui koordinasi dan sinkronisasi langkah bersama jajaran pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta aparat keamanan,” ungkap Lodewijk.

Anggota KPU RI, Idham Holik, menjelaskan bahwa masa kampanye telah berjalan sesuai jadwal dan peraturan, serta tidak ada kampanye rapat umum mengingat sifat PSU yang terbatas. Kampanye dilakukan melalui pertemuan tatap muka, dialog, penyebaran alat peraga, hingga iklan media massa yang berlangsung hingga 2 Agustus 2025.

">

“Adapun kampenye berupa pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka dan dialog, debat publik/debat terbuka antar paslon, penyebaran bahan kampanye kepada umum, pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) dan kegiatan lain yang tidak melanggar ketentuan peraturan perundangan. Khusus untuk iklan media massa cetak dan elektronik telah berlangsung sejak 20 Juli hingga 2 Agustus,” ucap Idham.

Sebelumnya, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Mathius D. Fakhiri dan Ariyoko Rumaropen, yang dikenal dengan tagline “Mari-Yo”, melakukan kampanye Akbar sekaligus yang berlangsung meriah di Lapangan Karang PTC Entrop, Sabtu (3/8/2025).

Calon Gubernur Mathius D. Fakhiri mengajak seluruh masyarakat Papua untuk tetap bersatu, tidak terpecah oleh perbedaan, dan bersama-sama membangun Papua ke arah yang lebih baik.

“Papua kalau mau maju, jangan kita bedakan. Meskipun kita punya beberapa provinsi, kita tetap satu, kita tetap Papua. Pilih nomor 2, jangan pilih yang sudah membeda-bedakan,” tegas Fakhiri di hadapan ribuan pendukungnya.

Fakhiri juga menekankan bahwa Provinsi Papua bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Tanah Papua dalam menjaga persatuan dan keberagaman.

“Kalau sekarang masih ada yang membeda-bedakan, tinggalkan saja. Papua adalah garda terdepan di wilayah timur Indonesia. Kita hadir untuk Papua, dan apapun akan kami bangun demi kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan pesan toleransi dan mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh fitnah.

“Kita doakan yang terbaik untuk siapa pun yang memfitnah kami. Mari jaga toleransi di Papua. Saya hadir bukan untuk membeda-bedakan. Pada tanggal 6 Agustus nanti, datang ke TPS dan pilih nomor 2,” ucap Fakhiri.