Jakarta – Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa), Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro, mengungkapkan keprihatinannya atas maraknya upaya sejumlah pihak yang diduga mencoba mendeligitimasi Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka melalui isu viral bendera bergambar Jolly Roger dari anime One Piece.

Pangeran Norman menilai bahwa penggunaan simbol fiksi tersebut telah digoreng secara politis untuk membentuk narasi negatif terhadap pemerintahan baru.

“Ada oknum-oknum yang ingin memecah belah dengan memanfaatkan hal-hal yang sepele, seperti viralnya bendera One Piece, untuk menuduh pemerintah tidak serius menangani masalah bangsa. Ini jelas provokasi,” ujarnya, Rabu (31/7/2025).

Ia mengimbau masyarakat agar tidak mudah terhasut oleh isu-isu yang menurutnya tidak substantif dan sengaja dirancang untuk melemahkan kepercayaan publik terhadap kepemimpinan nasional yang sah. Ia menekankan bahwa saat ini bangsa Indonesia harus fokus pada agenda pembangunan dan memperkuat persatuan nasional.

">

“Masyarakat harus cerdas dan tidak terjebak pada isu yang sengaja dihembuskan untuk melemahkan kepercayaan terhadap kepemimpinan Prabowo-Gibran. Kita harus fokus pada pembangunan dan persatuan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Pangeran Norman mendorong penguatan literasi media sebagai langkah penting agar publik tidak mudah terpengaruh oleh gelombang disinformasi dan kampanye hitam yang marak beredar di media sosial.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintahan baru harus diberi ruang untuk membuktikan kinerjanya, tanpa terus-menerus diganggu oleh polemik yang tidak berdasar.

“Gedung pemerintahan tidak dibangun dari meme atau viral video, tapi dari kerja nyata. Jangan sampai kita terdistraksi oleh isu-isu yang tidak substantif,” pungkasnya.