Jakarta – Gelombang aksi Aksi 177 yang digagas komunitas ojek online (Ojol) Unit Reaksi Cepat (URC) memicu perhatian banyak pihak. Menyikapi rencana demo besar-besaran pada Kamis, 17 Juli 2025, Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi, angkat bicara. Ia meminta para pengemudi ojol tetap menjaga ketertiban dan tidak terpancing provokasi pihak-pihak yang ingin menunggangi aksi tersebut.

“Saya memahami betul kegelisahan para pengemudi ojol yang ingin menyuarakan aspirasinya. Namun saya imbau, mari kita tetap jaga ketertiban, jangan sampai aksi ini malah dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang punya agenda politik terselubung,” tegas Habib Syakur, hari ini.

Menurut Habib Syakur, isu soal status pengemudi ojol sebagai mitra atau pekerja tetap memang persoalan pelik. Namun, ia menilai pemerintah tidak berniat menyusahkan pengemudi, justru ingin melindungi mereka secara hukum dan sosial.

“Jangan mau diadu domba. Negara hadir untuk melindungi rakyatnya, termasuk pengemudi ojol. Kalau ada kebijakan yang belum tepat, mari kita selesaikan lewat dialog, bukan hanya turun ke jalan,” ujarnya.

">

Habib Syakur juga mengingatkan agar aksi di jalan tidak mengganggu pengguna jalan lain, sebab keselamatan dan ketertiban publik harus tetap dijaga.

“Demo boleh, itu hak konstitusional. Tapi jangan ganggu masyarakat luas, apalagi pengguna jalan lain. Ojol adalah profesi yang dibanggakan rakyat, jaga citra baik itu. Jangan biarkan aksi ini ditunggangi kepentingan sempit,” pungkasnya.

Sebelumnya, URC berencana menggelar Aksi 177 menolak wacana perubahan status pengemudi ojol menjadi pekerja tetap, menolak opini potongan 10 persen, serta mendesak Presiden Prabowo Subianto menerbitkan Perppu khusus bagi ojol. Mereka akan bergerak dari Lapangan Banteng menuju kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.