Jakarta – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPP FKDT) K.H. Lukman Khakim mengatakan perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah dalam negara demokrasi, namun Ia juga menegaskan aspirasi harus disampaikan dengan cara-cara bermartabat yang tidak memicu benturan.

“Demo boleh, aspirasi sah, tapi jangan sampai mengedepankan amarah dan kekerasan. Jalan terbaik untuk menyelesaikan persoalan adalah melalui dialog dan musyawarah,” kata Lukman dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Dalam pernyataannya, Lukman juga menegaskan dukungannya terhadap arahan Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menekankan pentingnya menjaga ketertiban, keamanan, dan persaudaraan nasional.

“Mari bersama-sama menjaga suasana tetap kondusif, jangan mudah terprovokasi, dan jangan terjebak dalam tindakan anarkis yang justru merugikan diri sendiri dan bangsa,” ujarnya.

">

Sebagai Ketua Umum DPP FKDT, KH. Lukman Khakim juga mengajak para pengurus, guru diniyah, dan masyarakat luas untuk menjadi teladan dalam menjaga persaudaraan dan mendinginkan suasana.

“Kepada para guru diniyah dan seluruh keluarga besar FKDT, mari kita menjadi peneduh, bukan pemicu. Kedamaian dan persaudaraan adalah amanah para pendiri bangsa dan para ulama. Itulah warisan yang harus kita jaga bersama,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Lukman juga menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan, seorang driver ojek online (ojol) yang meninggal dunia saat unjuk rasa di Jakarta pada Kamis (28/8) malam.

Bagi Lukman, peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak bahwa penyampaian aspirasi seharusnya dilakukan dengan kepala dingin dan jalan damai, bukan dengan emosi yang dapat menimbulkan korban dan kerugian.

“Kami keluarga besar FKDT turut berduka cita atas wafatnya saudara kita, Affan Kurniawan. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran,” kata Lukman.