Jakarta – Nama Pasar Pramuka tiba-tiba jadi bahan perbincangan hangat di media sosial gegara pernyataan dari politikus senior PDIP, Beathor Suryadi, soal asal-usul ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Dalam keterangannya, Beathor mengklaim bahwa ijazah Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada milik Jokowi pernah dicetak ulang di Pasar Pramuka, kawasan yang terletak di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.
Menurutnya, hal itu terjadi menjelang Pilkada DKI Jakarta tahun 2012. Buni Yani, yang dikenal sebagai peneliti media dan politik, ikut menanggapi klaim tersebut. Ia menyebut tuduhan itu tidak mudah dibuktikan karena sumbernya tak bisa lagi dilacak karena sudah kebakaran.
Sementara itu, lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Said Didu mengaku mendapatkan info ini dari Roy Suryo. Dimana, ia mengungkap ada Professor yang juga sebagai mantan Wakil Menteri dan saat ini menjabat sebagai Rektor yang perlu dicurigai.
Dia menyebut Wamen sekaligus Rektor ini disebut-sebutnya sebagai otak terkait pembuatan ijazah yajg diduga palsu itu. Said Didu kemudian menaruh kecurigaan terkait hal ini dengan kedatangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno ke kediaman Jokowi. Dengan kehadiran sang Menteri, ia menyebut kemungkin Geng Solo saat ini dalam keadaan terpojok.