Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memuji kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat HUT ke-79 Bhayangkara lalu. Hal itu menunjukkan bahwa Polri semakin dekat dan sangat dirasakan keberadaannya oleh masyarakat.
“Yang disampaikan Pak Prabowo itu menunjukkan bahwa kepemimpinan Jenderal Sigit memang terasa langsung oleh masyarakat. Polri mampu mengejawantahkan polisi rakyat yang semakin responsif, makin humanis dan tinggi sekali inisiatif untuk membantu negara melalui dukungan nyata terhadap program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo seperti ketahanan pangan, Makan Bergizi Gratis dan lain sebagainya,” ujar Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar.
Ia menilai Polri di era Jenderal Sigit mengalami transformasi signifikan, mulai dari reformasi internal, modernisasi layanan, hingga pendekatan yang lebih terbuka dan digital kepada publik.
“Kita harus akui cukup banyak perubahan yang telah dilakukan, memberi ruang lebih luas pada saudara kita disabilitas untuk berkiprah di Polri dan juga kepedulian Jenderal Sigit pada kelompok rentan serta kiprah polwan yang semakin mendapat tempat di era Polri sekarang ini merupakan terobosan dan sesuatu yang sangat luar biasa jadi patut diapresiasi,” lanjutnya.
Semar juga menyebut apresiasi dari Presiden Prabowo sebagai sinyal positif bahwa Polri menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas pemerintahan ke depan.
“Kami dari Rampai Nusantara mendukung penuh Polri agar terus melanjutkan menjaga konsistensinya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat yang dalam hal keamanan faktanya sejak tahun 2023 sampai 2025 ini alhamdulillah zero attack, tidak ada serangan teror yang terjadi di wilayah Indonesia,” tambahnya.
Menurut dia, penghargaan ini sekaligus memperkuat citra Polri sebagai institusi yang adaptif terhadap tantangan zaman.
“Di bawah Jenderal Sigit, Polri makin relevan dan mampu menjawab harapan publik di era modern ini, ada kekurangan sudah pasti tapi polri terlihat berupaya keras untuk terus memperbaiki diri bahkan Kapolri sangat terbuka terhadap kritik sepahit apapun dari masyarakat karena beliau meyakini itu dapat dijadikan obat untuk perbaikan demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara,” pungkasnya.