Jakarta – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra menilai kedatangan Perdana Menteri China ke Indonesia membawa dampak positif bagi perekonomian nasional.

Namun, ia mengingatkan pentingnya kewaspadaan agar hubungan bilateral ini tidak justru dimanfaatkan China untuk mendikte kebijakan politik dan ekonomi Indonesia.

Dampak Positif Investasi China

Dedi menyatakan bahwa kerja sama dengan China tidak bisa dipungkiri memberikan keuntungan bagi Indonesia, terutama dalam proyek-proyek strategis nasional.

">

“Investasi dari China, termasuk hubungan baik dengan mereka, cenderung menguntungkan jika dilihat dari sudut pandang elit. Proyek strategis nasional dan peluang produktivitas banyak melibatkan China,” ujarnya.

Ia juga membantah anggapan bahwa tenaga kerja China lebih dominan daripada pekerja lokal. Menurutnya, data nasional menunjukkan bahwa sumber daya manusia Indonesia tetap lebih produktif.

“Opini publik mungkin menganggap pekerja China mengurangi kesempatan warga kita, tetapi faktanya tidak demikian. Negara tentu memandang dari perspektif yang lebih besar,” jelas Dedi.

Perlunya Kewaspadaan

Meski mengakui manfaat hubungan dengan China, Dedi menekankan bahwa setiap negara pasti bertindak untuk kepentingan sendiri, termasuk China.

“China pasti mencari keuntungan sebesar-besarnya. Indonesia harus waspada agar tidak sampai investor asing mendikte politik dan ekonomi kita,” tegasnya.

Posisi Strategis Indonesia di Kancah Global

Dedi menilai Indonesia memiliki posisi penting dalam politik global karena kekayaan sumber daya alam dan manusia.

“Indonesia itu ‘seksi’ di mata dunia. Kita punya SDA dan SDM yang besar, sehingga menjadi penyeimbang dalam konstelasi politik internasional,” ujarnya.

Ia juga menyoroti peran Presiden Prabowo Subianto yang dianggap memiliki jaringan internasional kuat.

“Presiden Prabowo punya hubungan baik dengan berbagai pemimpin dunia. Ini membuat Indonesia tidak mudah ditarik ke satu blok tertentu, baik Barat maupun Timur,” tambahnya.

Menurut Dedi, Indonesia perlu memanfaatkan peluang investasi dari China tanpa kehilangan kedaulatan politik dan ekonomi. Dengan posisi strategisnya, Indonesia diharapkan bisa menjaga kemitraan seimbang dengan semua pihak.