Jakarta — Peringatan Hari Tani Nasional 2025 berlangsung dengan damai dan penuh makna. Ribuan peserta aksi dari kalangan petani, mahasiswa, hingga masyarakat sipil tumpah ruah menyuarakan aspirasi di berbagai titik, termasuk di sekitar DPR RI dan Istana Negara.
Namun, ada pemandangan berbeda yang mencuri perhatian. Aparat Kepolisian yang hadir untuk mengawal jalannya aksi, tak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga menunjukkan sisi humanisnya dengan membagikan air mineral dan makanan ringan kepada peserta aksi.
Gestur sederhana namun penuh makna ini berhasil mencairkan suasana dan membuat aksi tetap berlangsung sejuk. Para petani yang semula lelah berorasi di tengah teriknya matahari, kembali semangat ketika menerima uluran tangan dari Polisi.
“Polisi bukan musuh rakyat, mereka hadir untuk mengawal dan memastikan aspirasi bisa tersampaikan dengan aman,” ujar salah satu peserta aksi.
Langkah humanis ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Banyak yang menilai bahwa inilah wujud nyata sinergi antara rakyat dan aparat. Demonstrasi bukan lagi dilihat sebagai ajang konflik, melainkan ruang demokrasi yang sehat ketika semua pihak bisa saling menghargai.
Polisi sendiri menegaskan bahwa mereka berkomitmen menjaga suasana kondusif tanpa mengurangi esensi kebebasan berpendapat yang dijamin undang-undang. Dengan cara-cara humanis seperti ini, aparat dan rakyat bisa berdiri berdampingan untuk menjaga persatuan.
Hari Tani Nasional kali ini membuktikan: aspirasi rakyat tetap bisa tersampaikan, damai tetap bisa dijaga, dan Polisi hadir sebagai sahabat sejati rakyat.