JAKARTA – Seruan jihad menggema bukan di medan perang, melainkan di panggung moral bangsa. Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Suyudi Ario Seto, menyerukan “jihad melawan narkoba” di hadapan para ulama, kyai, habaib, pejabat pemerintah, dan tokoh nasional dalam Silaturahmi Nasional Ulama yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta di Gedung IPSI, Taman Mini Indonesia Indah, Senin (20/10/2025) kemaren.
Acara yang juga dihadiri Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, serta ulama terkemuka dunia, Habib Omar Bin Mohammed Bin Hafidh, menjadi momentum spiritual sekaligus moral bagi bangsa.
Dalam forum lintas tokoh itu, Suyudi menegaskan bahwa perang terhadap narkoba bukan sekadar tugas aparat penegak hukum, tetapi juga jihad kemanusiaan yang harus diemban seluruh elemen bangsa. “Narkoba telah menggerus moral, merusak tatanan sosial, dan mengancam masa depan generasi. Karena itu, melawan narkoba adalah jihad bersama untuk menyelamatkan negeri,” ujarnya tegas.
Ia juga mengapresiasi peran besar para ulama dan kyai yang selama ini menjadi garda terdepan dalam dakwah pencegahan narkoba serta pendampingan rehabilitasi bagi para penyalahguna. “Dakwah para ulama bukan hanya tentang ibadah, tapi juga tentang menjaga kehidupan agar tetap waras, bermartabat, dan terbebas dari candu,” tambahnya.
Kepala BNN RI menilai forum silaturahmi ini sebagai ruang strategis untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan tokoh agama dalam membangun kesadaran kolektif serta memperkokoh nilai-nilai kebangsaan. Menurutnya, peran para ulama dalam menjaga persatuan dan harmoni sosial menjadi fondasi penting bagi stabilitas nasional.
Selain mempererat ukhuwah islamiyah, kegiatan ini juga meneguhkan tekad bersama: menjadikan masjid, majelis, dan pesantren bukan hanya tempat ibadah, tapi juga benteng pertahanan moral bangsa dari bahaya narkoba.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan godaan modernitas, jihad melawan narkoba menjadi panggilan zaman dan para ulama, seperti dulu, kembali berdiri di garis depan perjuangan.