Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana membentuk 750 batalyon tempur sebagai bagian dari program peningkatan postur pertahanan nasional. Langkah ini merupakan bagian dari penerapan konsep Optimum Essential Force (OEF) yang menjadi arah kebijakan pembangunan kekuatan pertahanan jangka menengah.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menyebutkan bahwa rencana pembentukan 750 batalyon tempur, lima Koarmada, serta satuan antariksa di bawah Kohanudnas, hal tersebut masih dalam tahap perencanaan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan kebijakan pertahanan nasional.
Menurut Freddy, peningkatan kekuatan ini bertujuan memperkuat daya tangkal militer Indonesia dalam menjaga kedaulatan negara. Freddy belum menjelaskan secara rinci tahapan pembangunan kekuatan tersebut, namun memastikan seluruh proses berada di bawah koordinasi Markas Besar TNI.
Program ini juga selaras dengan rencana pembangunan postur pertahanan TNI dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
