JAKARTA – Isu adanya usaha untuk melakukan impeachmet terhadap Panglima TNI Yudo Margono yang konon terkenal tegak lurus terus menguat.

Usai digoyang dengan wacana percepatan Pensiun Panglima dan Pengamanan Pemilu yang sebagai dalih bagi upaya pencopotan Panglima TNI, kini digoyang dengan kelakukan anak buahnya.

Pasalnya, ramai diberitakan hari ini dan beberapa hari sebelumnya di media online banyak menarasikan oknum prajurit TNI arogan kepada masyarakat “oknum TNI tendang seorang Ibu bonceng anak” hingga melakukan pengerusakan kantor-kantor, sarana dan prasarana milik Polisi juga Masjid pun jadi sasaran.

Dari rangkaian fenomena tersebut, ada pihak menyebut ada gerakan atau konspirasi untuk mengkudeta Panglima TNI lewat cara tersebut.

">

Konspirasi ini dimainkan untuk goyang posisi Panglima TNI adalah isu percepatan pensiun demi keamanan Pilpres 2024, dan digoyang dengan isu tercorengnya kelakuan arogan oknum prajurit TNI AD karena dituding tak dapat membina prajuritnya.

Adanya pernyataan Gubernur Lemhanas, Andi Widjajanto dan politisi yang beberapa waktu lalu mengatakan bahwa tidak ideal bila Panglima TNI dan KSAD pensiun di saat tahapan kampanye Pemilu sudah berlangsung.

Pengamat militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie mengakui ada gerakan usaha untuk melakukan impeachment terhadap Panglima TNI Yudo Margono. Notabene Yudo adalah dari unsur TNI AL.

Connie juga membeberkan bahwa perpanjangan Panglima TNI adalah keniscayaan untuk keamanan Pilpres selain juga menuntaskan legacy Presiden ttg visi misi Poros Maritim Dunia dalam segala aspek pertahanan dan road map Alutsista hingga gelar postur serta doktrin. Sedangkan untuk KSAD, menurutnya tidak masalah bila memang diganti atau tetap dipensiunkan pada November mendatang.

Dari pernyataan tersebut pun, akhirnya menimbulkan pertanyaan besar kenapa Panglima TNI diminta agar diperpanjang sedangkan KSAD Dudung tetap dipensiunkan. Apakah tidak malah menjadi kecemburuan ? Jangan-jangan ini jadi akar masalahnya, atau ada something ??

Ditambah lagi, munculnya seruan demo dari Gerakan Pemuda Islam (GPI) yang meminta kepada Presiden Joko Widodo segera copot dan ganti Panglima TNI Yudo Margono.

Menurut GPI, Panglima TNI Yudo Margono gagal dalam membina pasukannya. Dan rencana mereka akan menggelar aksi tuntut Panglima mundur dari jabatannya itu pada Jumat, 28 April 2023 pukul 15.00 wib di Istana Negara.

GPI juga mengutip tulisan Jenderal Soedirman yakni “Kebebasan bukan berarti bebas melakukan semua kebaikan, buka bebas lepas melakukan semua kejahatan tanpa boleh diadili”.

Hal ini dampak dari gesekan antar TNI AD dengan Polri, sehingga muncul isu copot Panglima TNI yang non TNI AD.

Isu ini bisa jadi akan dirawat dan terus meluas jika tidak segera ditangani secara tegas dan cepat.

Kira-kira apa tanggapanmu guys … ???

Pengamat Keamanan
Dulla

Temukan juga kami di Google News.