Tvkoma.id – Keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berada di Papua, memang sudah sangat meresahkan. KKB ini sangat brutal ketika melakukan penyerangan. Hal itu dikarenakan, KKB Papua dilengkapi dengan senjata api dalam kesehariannya.

Mereka selalu merasa siap ketika akan melakukan operasi terhadap siapapun. Termasuk, ketika melakukan penyerangan terhadap TNI yang berada di markas di Distrik Mugi Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Sedikitnya lima prajurit TNI dinyatakan meninggal dunia, dari peristiwa penyerangan KKB Papua tersebut. Yang menjadi pertanyaan sekarang, darimanakah KKB Papua mendapatkan senjata api? Tentunya ada pihak yang menyuplai senjata-senjata bagi KKB di Papua.

Sebuah akun di media sosial, mengungkapkan siapa sosok yang menyuplai senjata untuk KKB di Papua. Menurut akun @Bagoes Ajah (DoktorCanda) di media sosial Helo, pemasok senjata untuk KKB di Papua adalah sosok Ketua DPRD. Akan tetapi, akun tersebut tidak menyebutkan secara detail siapa sosok Ketua DPRD yang dimaksud. Hanya saja, akun tersebut mengungkap bahwa Ketua DPRD tersebut berasal dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

">

“Pemasok senpi KKB Papua ternyata Ketua DPRD dari Partai Nasdem, mudah2an kena hukuman mati,” tulis akun @Bagoes Ajah (DoktorCanda) di media sosial Helo.

Akun tersebut juga menganggap bahwa sosok Ketua DPRD tersebut merupakan pengkhianat bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Akun tersebut juga meminta pendapat warganet terkait sosok pengkhiatan ini.

“Komentar apa yang tepat buat pengkhianat ini?,” tanyanya.

Postingan ini telah mendapatkan beragam komentar dari warganet. Sebagian warganet meminta supaya pengkhianat NKRI supaya dihukum seberat-beratnya, biar perlu dihukum pancung.

“HUKUM PANCUNG,” ujar akun @Pak de Siman.

Kemudian, ada juga akun @Muhammad Wildan, yang mengungkapkan bahwa pemasok amunisi untuk KKB Papua adalah seorang TNI. Akun ini pun mempertanyakan, apakah TNI juga harus disalahkan.

“Apa pendapat elo soal “pemasok amunisinya oknum anggota TNI”? Apa TNI scr institusi harus disalahkan?,” tanyanya.

Lalu, warganet lainnya meminta supaya Rakyat Indonesia saling meluruskan dan hendaknya tidak terpecah belah. Sebagaimana dengan sila ketiga Pancasila, yakni, Persatuan Indonesia.

“Yang tepat komentar, rakyat Indonesia sllu saling menyalahkan antara kubu A dan B, yg dicari kesalahan bukannya saling meluruskan supaya rakyat Indonesia tidak pecah belah, dan tidak saling ejekan. Sila ke tiganya tidak di pakai,” paparnya.(*)