Tvkoma.id – Warga Suku Kawa akhirnya angkat bicara, memberikan klarifikasi atas video oknum Kapolres Nagekeo Nusa Tenggara Timur (NTT) tancapkan sangkur saat berdialog dengan warga. Diketahui, dari video yang beredar luar di masyarakat, Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata menancapkan sangkur diatas meja, diduga sebagai bentuk intimidasi kepada warga.

Menurut warga suku Kawa, saksi yang turut hadir saat peristiwa itu terjadi tegas bahwa narasi video yang tersebar luas itu adalah salah.

Dari unggahan video akun YouTube @humas polres nagekeo, Sabtu 29 April 2023, saksi warga tersebut mengatakan faktanya Kapolres bukan mengintimidasi. Warga tersebut mengungkapkan Kapolres AKBP Yudha Pranata, justru saat itu tengah membantu masyarakat.

“Jelas video yang beredar adalah salah, tidak ada pak Kapolres mengintimidasi kami, justru pak Kapolres membantu kami untuk mengurus dokumen tanah, yang dihadiri pihak BPN,” kata saksi warga. Dalam video yang berdurasi 7 menit, 45 detik itu warga juga menceritakan justru saat itu pihak BPN diduga sengaja menghambat pengurusan dokumen tanah masyarakat.

">

Saksi warga yang tidak diketahui namanya ini, melanjutkan bahwa kepengurusan surat tanah warga kepada pihak BPN sudah berjalan 3 bulan lamanya, namun tidak ada kejelasan. Untuk itu, lanjut nya Kapolres AKBP Yudha Pranata hingga mengeluarkan sprint kepada petugas untuk berkantor bersama pihak BPN.

Maka dari itu, saksi warga meminta agar semua pihak tidak mempercayai video yang tidak sesuai fakta di lapangan yang beredar luas dimasyarakat.

“Untuk itu kami mohon agar video tersebut ditonton secara utuh, tidak ada bentuk intimidasi kepada kami sebagai warga, dan kami mau pak Kapolres tetap bersama kami,” pinta saksi warga tersebut.

Sebelumnya, jagat media sosial digegerkan dengan ulah oknum Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata menancapkan sebilah pisau sangkur ditengah berdialog warga.

Aksinya tersebut terekam kamera warga dan diunggah ke media sosial, salah satunya akun Tiktok @Official Account Buddyku, Jumat 28 April 2023. Dalam video terekam jelas, pisau sangkur yang mulanya diletakkan disamping tubuh sang Kapolres sebelum akhirnya menancapkan sangkur di meja berwarna biru. Dalam deskripsi video menerangkan, aksi tancap sangkur diduga Kapolres marah, sehingga menancapkan sangkur diatas meja.

Masih dalam narasi video, aksi tancap sangkur tersebut membuat warga Desa Labolewa, Aesesa Selatan Nagekeo pun ketakutan. Warga masyarakat suku Kawa Desa Labolewa merasa diancam untuk menyerahkan tanah, untuk pembangunan waduk Lambo. Unggahan video tentang sikap arogansi seorang perwira polisi tersebut, ternyata telah ditonton sebanyak 861 ribu tayangan. Serta dibanjiri ribuan komentar menohok dari netizen, yang menilai sikap seorang Kapolres tersebut terlalu arogan serta sok jagoan yang seharusnya melindungi masyarakat.

Temukan juga kami di Google News.