Jakarta – Praktik beras oplosan kembali menjadi sorotan setelah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkap adanya keterlibatan perusahaan besar dalam manipulasi stok beras nasional. Hal ini disebut memicu kenaikan harga meski stok beras dalam negeri diklaim tertinggi sejak 1945.
Mendagri: Ada Campur Tangan Perusahaan Besar
Dalam keterangannya, Tito menyatakan:
“Ada beberapa perusahaan besar yang terlibat dalam praktik beras oplosan. Ini yang mengganggu stabilitas harga.”
Meski demikian, ia belum merinci identitas perusahaan yang dimaksud. Tudingan ini muncul di tengah lonjakan harga beras di pasaran meski Bulog mencatat stok beras nasional mencapai 10,2 juta ton – angka tertinggi dalam 80 tahun terakhir.
Kapolri Pastikan Penyidikan Berjalan
Menanggapi hal ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Satgas Pangan Polri pimpinan Brigjen Pol Helfi Assegaf telah bergerak menyelidiki kasus ini sejak lama.

“Dalam waktu dekat akan ada pengembangan lebih lanjut dari temuan satgas,” ujar Sigit, merespons permintaan Presiden Prabowo Subianto untuk menindak tegas pelaku.
Pemprov DKI Panggil Dirut Food Station Tjipinang
Secara terpisah, Gubernur DKI Pramono Anung akan memanggil Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya – BUMD pangan milik Pemprov DKI – pada Selasa (22/7/2025). Pemanggilan ini terkait laporan dugaan distribusi beras oplosan oleh perusahaan tersebut.