Koma.id, Jakarta – Organisasi masyarakat Rampai Nusantara berniat untuk melaporkan pihak-pihak yang selama ini menyebar tuduhan ijazah presiden ke – 7 Joko Widodo palsu.

Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar menegaskan bahwa tuduhan ijazah palsu pada Jokowi fitnah keji yang terus di daur ulang oleh lawan politiknya meskipun telah dibantah langsung dengan tegas oleh pihak kampus yakni Universitas Gajah Mada (UGM)

“Isu ijazah palsu ini sangat kampungan dan fitnah yg keji, ⁠isu ini juga sangat merendahkan UGM sebagai kampus terbaik yang berintegritas, sangat tidak masuk akal sekelas UGM yang selalu menjaga kredibilitas dan nama baiknya lalu membiarkan ada praktik ijazah palsu, sangat tidak masuk akal dan isu ini sdh dibantah dgn tegas oleh pihak kampus UGM,” jelas Semar kepada awak media.

Semar mengatakan akan membawa ke penegak hukum para penyebar isu ijazah palsu Jokowi lantaran mereka dengan sengaja membuat agitasi dan propaganda dengan menyebarkan tuduhan tersebut secara masif.

">

“Pihak yang terus menggoreng isu ini hanya mengedepankan kebencian tanpa bukti sama sekali, gak ngerti juga ada orang yang bisa sangat dengki sampai menghalalkan segala cara menggunakan isu yang tidak benar hanya untuk mendiskreditkan Jokowi karena itu Rampai Nusantara mempertimbangkan untuk melaporkan pihak-pihak yang merusak nama baik Jokowi dengan berita bohongnya hanya untuk membangun framing jahat terhadap Jokowi,” tambah Semar.

Semar yakin Jokowi yang mengemban Jabatan dari Walikota hingga presiden ketujuh pasti melalui rangkaian seleksi ketat termasuk dalam keadministrasian dan beliau memenuhi syarat sehinggi tidka perlu diragukan lagi keabsahan dari Ijazahnya sehingga patut dipertanyakan motif pelaku yang terus menuduh itu ijazah palsu.

“Tidak mungkin Jokowi bisa jadi Walikota, Gubernur DKI bahkan Presiden 10 tahun jika menggunakan ijazah palsu karena kita memiliki sistem yang baik untuk memverifikasi dokumen seperti ijazah, sepertinya isu ini dihembuskan kental hanya untuk dagangan politik saja,” ujar Semar.

Ia mempertanyakan serangan ke Jokowi yang begitu masif dari lawan-lawan politiknya atau melalui kaki tangannya meskipun yang bersangkutan sudah tidak lagi menduduki jabatan apapun.

“Kami juga heran, hanya Jokowi ketika selesai masa jabatan nya sebagai presiden masih terus diserang secara politik dgn berbagai isu yang semuanya itu kami pastikan tidak benar, Presiden terdahulu rasanya beban masalahnya jauh lebih serius dan berat seperti kasus BLBI, Indosat, Century, Hambalang dsbnya tapi setelah beliau-beliau lengser tidak ada yang menyerang seperti ini jadi jelas sekali serangan kepada Jokowi di hembuskan oleh pihak yg gagal move on,” tambah pria yang juga aktivis 98 tersebut.

Semar berharap isu dan tuduhan yang terus dialamatkan ke Jokowi ditanggapi bijak oleh masyarakat dengan tidak langsung menerima informasi tanpa mengecek keaslian informasi terkait.

“Berharap masyarakat untuk mencerna dengan baik dan gunakan akal sehat bahwa isu ini tidak benar dipastikan fitnah belaka, jangan terprovokasi dengan berbagai isu yg tidak bisa dipertanggungjawabkan, justru saat ini yang sangat dibutuhkan demi kepentingan bangsa dan negara serta rakyat Indonesia kita harus bersatu dengan meniciptakan suasana yang kondusif bukan justru memecah belah dengan menggoreng berita bohong yang sangat menyesatkan,” jelasnya.

Diakhir ia menyampaikan bahwa pihaknya akan terus membela dan bersama Jokowi termasuk melawan serangan yang terus dialamatkan ke presiden ke 7 tersebut.

“Rampai Nusantara sampai kapanpun dan dalam kondisi apapun akan terus membersamai Jokowi yang merupakan Dewan Pembina Rampai Nusantara dalam melawan berbagai pihak yang berupaya merusak nama baik jokowi dan semua tudingan yang tidak benar itu akan kami lawan tanpa terkecuali,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.