Jakarta — Streamer dan YouTuber terkenal Pascol, sosok yang dikenal lewat aksi lucunya di dunia Mobile Legends dan julukan “Ketua Naga Hitam,” kembali menarik perhatian publik lewat pernyataannya di podcast Koma.id bertema “Gamers dan Semangat Jaga Negeri di Era 5.0.”

Dalam sesi obrolan santai namun berbobot itu, Pascol memberikan pesan mendalam untuk generasi muda, khususnya kalangan Gen Z, agar menggunakan pengaruh digital dan komunitas game untuk hal-hal positif.

“Tebarkan aja hal-hal positif, Bang. Kayak berbagi, bikin konten edukasi, atau hal-hal sepele tapi bisa memicu energi positif,” ujar Pascol dengan gaya khasnya yang santai namun inspiratif.

Tak hanya bicara soal semangat positif, Pascol juga menyinggung soal bahaya hoaks di media sosial, yang menurutnya kini menjadi musuh besar di dunia digital.

">

“Kita harus teliti, jangan langsung menelan bulat-bulat berita yang kita lihat di medsos. Selidiki dulu asal-usulnya, cari kebenarannya,” tegasnya.

Ia bahkan membagikan “strategi anti-hoaks” versinya — layaknya strategi dalam game Mobile Legends — yakni melihat dari tiga sudut pandang berbeda: positif, negatif, dan netral.

“Kalau kita lihat dari tiga pandangan, kita bisa tahu mana informasi yang benar atau salah. Jangan cuma lihat dari satu sisi, nanti malah kejebak hoaks,” jelasnya.

Pascol juga menyoroti fenomena “*team war*” di media sosial, di mana antar-fandom atau kelompok warganet sering saling serang karena informasi palsu.

“Kalau ada konten hoaks, mending skip aja, Bang. Nggak usah ikut tim war. Kita harus bisa ngendaliin diri,” tuturnya.

Bagi Pascol, tanggung jawab seorang konten kreator bukan hanya menghibur, tapi juga mendidik dan menjaga ruang digital agar tetap sehat.

“Kalau kita punya pasukan digital, kayak fanbase atau followers, jangan giring mereka ke berita hoaks cuma buat cari konten atau popularitas. Itu salah banget,” katanya tegas.

Melalui pesan-pesan itu, Pascol membuktikan bahwa sosok gamer bukan sekadar pemain game — tapi juga agen perubahan positif di tengah derasnya arus informasi era digital.

“Jaga negeri itu nggak harus angkat senjata, Bang. Kadang cukup dari jari dan pikiran yang jernih,” tutupnya.