Jakarta – Polemik munculnya bendera One Piece jelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) banyak menjadi perbincangan belakangan ini.
Pasalnya, alih-alih meramaikan bendera merah putih dalam bulan kemerdekan, tidak sedikit publik yang mengibarkan bendera Jolly Roger milik kru Bajak Laut Topi Jerami, salah satu karakter manga berjudul One Piece.
Fenomena ini menarik banyak perhatian publik, mulai dari politisi hingga para menteri maupun Presiden RI Prabowo Subianto. Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies), Anthony Budiawan, menilai gerakan ini muncul sebagai bentuk protes publik atas kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran selama ini.
Hal sama disampaikan Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid menilai respons pemerintah dan aparat dalam menyikapi fenomena pengibaran One Piece terlalu berlebihan.

Namun pandangan berbeda disampaikan oleh analis politik sekaligus CEO Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago. Menurutnya, tindakan tersebut justru berpotensi melemahkan semangat nasionalisme dan merusak simbol negara.