Jakarta – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi menyebut munculnya kritik dari netizen terhadap platform PoliceTube yang digagas Divisi Humas Polri adalah bentuk dinamika demokrasi yang sehat.

Namun, kata Habib Syakur, penting juga untuk memberikan perspektif seimbang bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari transformasi digital Polri yang bertujuan memperkuat komunikasi publik secara langsung, transparan, dan informatif.

“PoliceTube bukan sekadar platform video mirip YouTube. Lebih dari itu, ini adalah media resmi kepolisian ini justru untuk menyampaikan informasi terpercaya, kegiatan humanis, keberhasilan, hingga edukasi hukum secara interaktif kepada masyarakat,” ungkap Habib Syakur, hari ini.

Dia menjelaskan mengapa PoliceTube dibutuhkan masyarakat. Pertama, kata dia, Policetube adalah konten resmi yang terverifikasi. Di tengah banjir hoaks dan disinformasi, PoliceTube menjadi kanal yang menyajikan fakta lapangan langsung dari sumber resmi yakni Polri itu sendiri.

">

“Kedua adalah transparansi kinerja, dimana masyarakat dapat menonton langsung dokumentasi kegiatan, pengungkapan kasus, program pelayanan publik, hingga edukasi lalu lintas dan narkoba yang selama ini tersebar tidak terpusat,” bebernya.

Selanjutnya, lanjut Habib Syakur, Policetube adalah ruang interaktif dan edukatif. Kata dia, Platform ini dikembangkan dengan semangat “Polisi untuk Masyarakat”, sebagai bagian dari komitmen Polri untuk dekat, mendengar, dan melayani masyarakat secara digital.

Menjawab Kritik “Buang-Buang Anggaran”

Kritik soal anggaran adalah hal yang wajar, namun penting dicatat bahwa PoliceTube tidak menggantikan YouTube, melainkan melengkapi ekosistem informasi Polri dengan sistem yang terintegrasi dan dikendalikan secara internal.

“Platform ini akan dikembangkan bertahap dan telah melalui kajian serta kerja sama profesional, salah satunya dengan PT Digital Unggul Gemilang. Banyak institusi lain yang juga mengembangkan platform khusus untuk menjangkau publik secara luas, sebagai bentuk kemandirian digital dan kepercayaan informasi,” jelasnya.

Dukungan dari Peneliti

Peneliti dari Center for Information and Education (CIE) Muhammad Chaerul menyatakan bahwa PoliceTube adalah langkah maju Polri dalam mengelola narasi digitalnya secara mandiri.

“PoliceTube bukan hanya soal video. Ini tentang mengatur narasi, membangun kepercayaan publik, dan memperkuat jembatan antara polisi dan masyarakat. Justru ini saatnya kita dorong institusi negara berani mandiri di ruang digital,” ujarnya.

PoliceTube bukan produk sempurna, namun merupakan proses inovasi berkelanjutan yang layak diapresiasi.

“Masyarakat berhak memberi masukan tapi juga perlu melihat niat baik di balik upaya Polri membangun jembatan komunikasi yang lebih terbuka, modern, dan akuntabel. Mari kawal bersama, bukan menjatuhkan,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.