Jakarta – Polemik bendera One Piece menjelang perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia terus menjadi perhatian banyak pihak. Kali ini, mantan anggota Tim Mawar Kopassus Fauka Noor Farid yang menilai masalah ini ditunggangi untuk memecah belah bangsa.
Menurut Fauka, pengibaran bendera One Piece tidak masalah selama tidak ditempatkan sejajar dengan merah putih. Untuk itu ia mengingatkan bahwa terdapat perbedaan makna antara bendera merah putih sebagai simbol negara Indonesia, dengan bendera Jolly Roger dalam manga One Piece.
“Para pahlawan dulu berjuang untuk dapat mengibarkan merah putih, itu bukan sekadar bendera tapi ada makna sejarah, perjuangan, persatuan, dan kedaulatan negara,” kata Fauka.
Dikatakan pria yang juga praktisi Intelejen ini, makna bendera merah putih dari perjuangan para dan persatuan para pejuang tidak boleh dilupakan, dan tak bisa digantikan bendera apapun. Dan ketika ada pihak yang menyerukan tidak mengibarkan bendera merah putih, sama saja sebagai upaya provokasi membenci tanah air.

“Tidak boleh melarang atau memprovokasi untuk tidak mengibarkan bendera merah putih. Itu sama dengan menyebarkan ujaran kebencian terhadap cinta tanah air dan para pahlawan,” ujar Fauka.
Terkait pengibaran bendera One Piece sebagai kritik atas kebijakan pemerintah, Fauka menuturkan kritik tersebut patutnya tidak disampaikan dengan menolak pengibaran merah putih. Pasalnya, bendera merah putih merupakan simbol negara, dan siapapun Presiden yang menjabat, merah putih tetap harus berkibar.
“Masyarakat boleh saja benci dengan kebijakan pemerintah atau Presiden, tapi tidak boleh benci dengan bendera merah putih. Apalagi memprovokasi untuk tidak mengibarkannya,” ungkap Fauka.
Pria yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII) juga mengingatkan agar polemik tidak ditunggangi kepentingan asing yang ingin memecah belah bangsa. Ia pun meminta masyarakat tetap mengibarkan bendera merah putih sebagai bentuk menjaga persatuan, kedaulatan negara, sekaligus menghormati jasa para pejuang kemerdekaan.
“Kalau ada yang memprovokasi untuk tidak mengibarkan bendera merah putih buat apa mereka tinggal di Indonesia. Kan mereka sudah membenci tanah air dan para pahlawan,” tutup Fauka.