Jakarta – Pakar Hukum Tata Negara (HTN) STIH IBLAM Dr Radian Syam menegaskan bahwa adanya gerakan yang dilakukan kelompok masyarakat khusunya di Pilkada DKI Jakarta yang menyuarakan untuk coblos 3 paslon “Gerakan Coblos semua (Gercos)” anak abah itu tidaklah arif dan bijak.
“Gercos itu tidak arif dan bijak. Saya sepakat ini upaya untuk melakukan gerakan golput,” tegas Radian, hari ini.
Menurutnya, adanya perbedaan pilihan itu cukup di dalam hati dan kemudian cukup dilakukan dibilik suara. Jangan kemudian mencoba melakukan upaya penggiringan opini, dan meminta masyarakat khususnya di Jakarta untuk tidak mencoblos ketiga pasangan calon yang sudah di tetapkan oleh KPU.
“Jadi hal ini yang harusnya tidak boleh dilakukan dan seharusnya memang lebih mengedepankan visi misi dari pasangan calon kepala daerah khusunya gubernur DKJ Jakarta, itu yang pertama,” tambahnya.
Selanjutnya, adanya fenomena beberapa daerah yang memang terdapat kotak kosong itu adalah sesuatu hal yang biasa dan wajar. Karena jika dilihat dari keputusan MK terakhir, terkait mengenai syarat dukungan calon itu lewat partai politik dan kemudian ada independen.
“Ini menunjukkan bahwa kondisi seperti itu ada di daerah. Tetapi tetap yakin pelaksanaan pilkada serentak seluruh Indonesia pada tanggal 27 November 2024 itu akan berjalan dengan lancar dan akan berjalan dengan baik. Karena pilkada kan sudah beberapa kali kita laksanakan,” pungkasnya.