Jakarta — Ancaman krisis transportasi nasional kian nyata! Koordinator Gerakan Sopir Jawa Tengah (GSJT), Anggid Putra Iswandharu, secara tegas mengumumkan bahwa para sopir truk over dimension over loading (ODOL) di seluruh Indonesia siap melakukan aksi mogok nasional dan demonstrasi besar-besaran mulai 11 Juli 2025.

Pemicunya? Kekecewaan mendalam terhadap pemerintah pusat, terutama Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yang dinilai tidak menunjukkan itikad baik dalam merespons aspirasi para sopir.

“Sejak rapat 24 Juni 2025, tidak ada kejelasan notulen atau tindak lanjut. Pemerintah terkesan menutup mata. Kami merasa diabaikan,” ujar Anggid geram, Minggu (6/7/2025).

Salah satu isu panas yang menyulut emosi para sopir adalah rencana pergeseran sanksi pidana dari sopir ke pemilik kendaraan. Namun menurut Anggid, kebijakan itu tetap tidak menyentuh akar persoalan.

">

“Masalah utamanya adalah kebijakan zero ODOL yang kami nilai tidak adil dan sangat memberatkan sopir. Kalau aturan tetap dipaksakan, banyak sopir terancam kehilangan pekerjaan!” tegasnya.

Jika mogok nasional benar terjadi, dampaknya bakal terasa di seluruh lini: distribusi barang terganggu, harga-harga melambung, hingga potensi kelumpuhan logistik nasional. Para sopir menyerukan pemerintah segera turun tangan sebelum situasi kian memanas.

“Ini bukan gertakan kosong. Aksi akan kami lakukan serentak di berbagai daerah. Pemerintah harus mau berdialog dengan serius,” pungkas Anggid.

Masyarakat kini menanti: akankah pemerintah segera merespons, atau Indonesia benar-benar terancam lumpuh pada 11 Juli mendatang?

Temukan juga kami di Google News.