JAKARTA – Di tengah memanasnya situasi usai bentrok antara dua ormas Islam di Pemalang, Wakil Rais ‘Aam PBNU, KH Afifuddin Muhajir mengeluarkan seruan menyejukkan: “Mari kedepankan akal sehat, damaikan hati, dan teladani Rasulullah SAW.”

Bentrok antara Perjuangan Walisongo Indonesia – Laskar Sabilillah (PWI-LS) dan Front Persaudaraan Islam (FPI) yang terjadi pada Rabu malam, 23 Juli 2025, menurut Kiai Afif, adalah bukti nyata krisis keteladanan dan hilangnya rasa saling menghormati sesama umat.

“Konflik semacam ini jelas bertolak belakang dengan ajaran Nabi Muhammad. Rasul tidak pernah mengajarkan untuk berlebihan dalam mencintai kelompok sendiri apalagi membenci kelompok lain,” ujarnya, hari ini.

Negara Harus Jadi Penengah, Ulama Harus Hadir

">

Kiai Afif menekankan, negara sebagai pemegang otoritas struktural wajib hadir sebagai penengah konflik horizontal. Di saat yang sama, kekuatan moral seperti ulama dan tokoh agama harus tampil memberi teladan dan bimbingan akhlak.

Mengutip QS. Al-Hujurat ayat 9, beliau menegaskan pentingnya rekonsiliasi dan perdamaian:

“Kalau ada dua kelompok Mukmin yang bertikai, damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu melampaui batas, lawanlah hingga kembali ke jalan Allah.”

Kekerasan Merusak Citra Islam

Kiai Afif juga menyesalkan keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang justru mengatasnamakan agama. Ia menyebut tindakan itu memalukan dan merugikan Islam itu sendiri.

“Jangan merasa kelompoknya suci dan yang lain najis. Nabi tidak pernah mengajarkan fanatisme buta seperti itu,” tegas pakar Ushul Fikih ini.

Gunakan Akal Sehat, Jangan Buta terhadap Kebenaran

Sebagai penutup, Kiai Afif mengajak semua pihak terutama umat Islam untuk menggunakan akal sehat dalam bertindak dan beramal bukan dikendalikan emosi kelompok atau dendam buta.

“Pertanyaan saya, apakah mereka itu bodoh, sehingga tidak tahu siapa yang saudara dan siapa yang musuh sesungguhnya, atau pura-pura bodoh atau menjadi buta tuli sehingga tidak tahu dan tidak bisa membedakan antara yang benar dan salah. Itu misi dari tulisan saya,” tandasnya.

Temukan juga kami di Google News.