Jakarta – Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai berharap kasus penembakan bos rental di Rest area tol Tangerang-Merak yang baru terjadi bisa diusut secara tuntas untuk memenuhi rasa keadilan bagi korban.

Terlebih pelaku penembakan bos rental tersebut diduga dilakukan oleh aparat TNI.

“Aparat harus profesional mengusut kasus ini demi keadilan bagi korban,” tegasnya melalui Kabag TU, Protokol, dan Humas Kementerian HAM, hari ini.

Menurutnya, pimpinan TNI, maupun Perbakin memberikan atensi terhadap penyalahgunaan senjata, baik oleh aparat maupun masyarakat.

">

“Artinya terjadi penyalahgunaan senjata baik oleh aparat maupun masyarakat sipil yang harus jadi atensi baik oleh pimpinan TNI, Polri dan juga Perbakin,” jelasnya,

“Ini harus dievaluasi total karena jelas-jelas menyalahi prosedur dan peruntukan penggunaan senjata,” tambahnya.

Dia menyebut, penggunaan senjata baik oleh aparat maupun masyarakat sipil diikat dengan ketentuan dan aturan yang sangat ketat termasuk prosedur penggunaannya.

Artinya ada aspek legalitas dan prosedur yang dilanggar sehingga bukan saja pengetatan yang diperlukan tetapi evaluasi total. Penggunaan senjata secara tidak bertanggung jawab jelas menjadi ancaman bagi Hak Asasi Manusia dan juga ancaman bagi stabilitas sosial,” bebernya.

Maraknya kasus penembakan, kata Pigai, bukan saja menimbulkan ketakutan bagi masyarakat tetapi ancaman bagi hak hidup.

Salah satu aspek penting HAM juga adalah kebebasan dari rasa takut atau freedom of fears. Dalam kasus seperti ini jelas menebarkan ketakutan dan tentu saja ancaman bagi kehidupan. Sementara negara memiliki kewajiban untuk melindungi warganya,” pungkas Natalius.

Temukan juga kami di Google News.