Tvkoma.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan perayaan Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah bisa menjadi kanal yang tersumbat untuk saling memaafkan pasca Pemilihan Umum (Pemilu).

“Kalau tradisi di Indonesia ini kan Lebaran atau Idulfitri itu dipakai media untuk bermaaf-maafan karena memang bermaaf-maafan itu bisa dilakukan setiap saat, tetapi kalau tidak ada momentum tidak ada momen kadang kita kan juga kagok kan tapi justru makanya ini Lebaran atau Idulfitri itu sebagai kanal yang selama ini tersumbat ya, itu bisa terbuka untuk mengalir deras itu saling memaafkan, saling berakrab kembali apalagi setelah ini (Pemilu), itu yang mesti harus kita lakukan,” kata Muhadjir di The Prime Show, Rabu (10/4/2024).

Pada kesempatan itu, Muhadjir juga mengajak para tokoh-tokoh untuk menjadikan Idulfitri sebagai momentum pertemuan usai perbedaan politik.

“Dan itu sebaiknya juga tidak hanya berjalan secara natural saja, mestinya ada upaya “merekayasa” misalnya harus ada dirancang dengan baik, tokoh-tokohnya bertemu, kemudian juga ada dibikin event-event yang moment dibikin untuk saling bertemu gitu ya,” urai dia.

">

“Yang penting segera selesai lah ini, itu perbedaan ini semacam tradisi 5 tahunan saja kan jadi mestinya itu harus semakin matang. Saya yakin dari waktu ke waktu kehidupan yang kehidupan perpolitikan yang mekanisme 5 tahunan itu lama-lama orang akan terbiasa. Mungkin suatu saat juga lupa, oh ini sudah waktunya Pemilu ya, suatu saat,” ujar Muhadjir.

Pada kesempatan itu, Muhadjir tidak lupa mengucapkan selamat Idulfitri bagi umat muslim yang sedang merayakan. “Jadi saya mengucapkan selamat Idul Fitri untuk mereka yang merayakan sedangkan yang tidak ikut merayakan juga tidak apa-apa,” tukasnya.

“Kemudian marilah kita bangun kebiasaan memohon maaf lahir dan batin gitu ya terutama kepada mereka-mereka yang memang selama ini dekat dalam pergaulan kita, saudara kita, orang tua kita, yang saya yakin frekuensi ketemu, frekuensi berinteraksi itu juga akan semakin peluang untuk semakin banyak dosa semakin tinggi,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.