Pemalang – Menyusul terjadinya bentrokan dalam acara ceramah Habib Muhammad Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Rabu malam (23/7/2025), Ketua Persatuan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) Kabupaten Pemalang, Wahyudin, M.Pd.I, mengimbau seluruh pihak khususnya anggota PWI-LS untuk menahan diri dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang berkembang, baik di media sosial maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Menanggapi insiden tersebut, Wahyudin menekankan pentingnya menjaga kondusivitas dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada aparat keamanan.

“Kami mengimbau kepada seluruh warga masyarakat se-Kabupaten Pemalang, khususnya jajaran pengurus PWI-LS, agar tidak terpancing emosi dan tidak terprovokasi oleh berbagai isu di media sosial. Apabila terdapat hal-hal yang bersifat provokatif, baik di dunia maya maupun nyata, kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keamanan, baik TNI maupun Polri, untuk menanganinya secara profesional dan sesuai hukum,” ujar Wahyudin dalam pernyataan tertulis, Kamis (24/7/2025).

Ia juga mengingatkan bahwa situasi pasca kericuhan tidak boleh terus berlarut dan berkembang menjadi konflik horizontal yang lebih luas. Dan tak ingin ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk memperkeruh suasana.

">

Menjaga Persatuan, Menghindari Polarisasi

Situasi ini menjadi pengingat akan pentingnya ruang dialog dan komunikasi terbuka antar kelompok masyarakat. Berbeda pandangan adalah hal wajar dalam negara demokrasi, namun harus disikapi dengan cara yang damai, dewasa, dan sesuai konstitusi.

Tokoh masyarakat dan pemuka agama pun diharapkan turut aktif meredam emosi massa dan mendorong solusi damai. Kedamaian dan keamanan masyarakat Pemalang adalah tanggung jawab bersama.

Diketahui, kericuhan tersebut melibatkan dua organisasi massa Islam, yakni PWI-LS dan Front Persatuan Islam (FPI), yang berujung pada terlukanya lima orang akibat senjata tajam.

Ketegangan terjadi saat rombongan Habib Rizieq hendak menghadiri acara peringatan bulan Muharram di lokasi, namun massa dari PWI-LS menyampaikan penolakan dan sempat berupaya membubarkan acara.

Temukan juga kami di Google News.