Jakarta – Maraknya kasus keracunan massal pada siswa di sejumlah daerah pascaimplementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memicu desakan publik untuk menghentikan program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Kebijakan Publik, Idrus Marham, menegaskan bahwa akar permasalahan bukan terletak pada gagasan MBG itu sendiri, melainkan pada tataran pelaksanaannya. Keracunan yang terjadi harus dikaji dari sisi pengelolaan dan pengawasan, bukan serta-merta menghentikan program yang dinilai strategis ini.

Sementara itu, Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Bambang Eko Suhariyanto meyakini bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memantau perkembangan kasus ribuan siswa yang keracunan menu MBG. Bambang mengatakan bahwa pemantauan dilakukan presiden melalui pemberitaan di media massa.

Wakil Kepala Badan Pangan Nasional (Badan Pangan/BGN) Bidang Komunikasi Publik & Investigasi, Nanik S. Deyang, turut menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas serangkaian kasus keracunan yang terjadi.

">

Namun, permintaan maaf itu dinilai belum cukup oleh beberapa kalangan. Advokat nasional Luhut Parlinggoman Siahaan secara terpisah mengeluarkan somasi dan meminta Presiden Prabowo untuk segera mencopot Kepala BGN, Dadan Hindayana.

Temukan juga kami di Google News.