Jakarta – Penegakan hukum di tubuh Kepolisian Republik Indonesia kembali menunjukkan komitmennya. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan sikap tegasnya tanpa pandang bulu terhadap anggota Polri yang terlibat kasus narkoba, menyusul penangkapan Kasat Reserse Narkoba Polres Nunukan beserta tiga anggotanya terkait dugaan penyelundupan sabu.

Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri (Dittipidnarkoba) dan Propam Mabes Polri sebelumnya menangkap keempat anggota Polres Nunukan, Polda Kalimantan Utara, dalam operasi senyap yang dilakukan beberapa waktu lalu. Kasus ini pun menuai sorotan luas di tengah upaya pemberantasan narkoba yang menjadi prioritas nasional.

Jenderal Listyo Sigit menegaskan tak akan memberi toleransi kepada siapa pun yang bermain-main dengan narkoba, termasuk anggota kepolisian sendiri.

“Apabila terbukti, proses, pecat, pidanakan. Sudah jelas, dan ini berlaku sampai sekarang,” tegas Kapolri.

">

Sikap tegas ini juga ditegaskan Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso, yang memastikan siapa pun anggota Polri yang terlibat jaringan narkoba akan diproses hukum hingga tuntas.

“Kami tidak akan melindungi anggota yang terlibat narkoba. Semua diproses sesuai aturan,” kata Brigjen Eko.

Langkah tegas Kapolri pun menuai apresiasi banyak pihak. Meski demikian, Peneliti CIE Muhammad Chaerul, mengingatkan bahwa kasus semacam ini menandakan masih adanya masalah dalam sistem pengawasan internal Polri. Menurutnya, berulangnya kasus narkoba yang melibatkan aparat menunjukkan persoalan yang bersifat sistemik.

“Kalau sanksi sudah dijatuhkan tapi tak memberi efek jera, artinya ada yang salah dalam sistem pengawasan internal. Ini harus menjadi evaluasi serius,” ujarnya.

Meski demikian, publik tetap menilai sikap Kapolri yang tak ragu menindak anak buahnya sebagai langkah positif dalam memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

“Kapolri memberi contoh nyata bahwa penegakan hukum memang tidak mengenal tebang pilih. Ini harus kita apresiasi,” tutur salah seorang pemerhati hukum.

Kasus ini diharapkan menjadi peringatan keras bagi siapa pun, khususnya para penegak hukum, bahwa perang melawan narkoba tidak boleh setengah hati. Polisi sebagai garda terdepan pemberantasan narkoba dituntut bersih dari praktik haram tersebut.

“Narkoba adalah musuh bangsa. Dan Polri harus menjadi contoh bahwa siapa pun pelakunya, pasti diproses,” tutup Kapolri.

Temukan juga kami di Google News.