Jakarta – Ketua Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa), Kanjeng Pangeran Norman, mengingatkan publik agar tetap waspada terhadap potensi penyusupan dalam aksi demonstrasi menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia.

Ia menilai, momen sakral ini kerap dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk memicu instabilitas nasional.

Norman menegaskan, ancaman tidak hanya datang dari kelompok anarko, tetapi juga dari penumpang gelap yang membawa agenda ideologis berbahaya, termasuk jaringan terlarang seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Menurutnya, gerakan semacam ini biasanya menyusup di tengah massa untuk memprovokasi dan mengubah arah aksi.

“Kita harus bersatu menjaga suasana kondusif. Jangan beri celah bagi provokator. Anarko, penumpang gelap, hingga simpatisan HTI bisa memanfaatkan momen kemerdekaan untuk merusak persatuan bangsa,” tegas Norman, Kamis (14/8/2025).

">

Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi isu yang memecah belah. Peserta aksi diminta memastikan gerakannya murni menyuarakan aspirasi, sementara pengamanan diserahkan kepada aparat berwenang.

“Jangan sampai euforia kemerdekaan kita ternoda oleh agenda kelompok yang tidak menginginkan NKRI tetap tegak. Ini momentum kita untuk menunjukkan persatuan, bukan perpecahan,” ujarnya.

Norman kembali mengahak agar seluruh elemen bangsa memperingati HUT RI ke-80 dengan damai, tertib, dan berlandaskan semangat persatuan.

“Aksi boleh boleh saja karena negara memberikan kebebasan, namum kita semua juga harus jaga perdamaian,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.