Sidoarjo – Upaya penyelamatan korban reruntuhan Pesantren Al Khoziny memasuki hari keenam, Senin (6/10/2025). Personel Direktorat Samapta Korsabhara Polri bersama Tim Gabungan SAR terus menunjukkan aksi nyata di tengah ancaman bangunan yang masih rapuh dan penuh risiko.

Meski ancaman longsoran bangunan dan potensi infeksi mengintai, semangat para petugas tak pernah surut. Mereka bahu-membahu menembus debu, lumpur, hingga reruntuhan demi menyelamatkan setiap nyawa yang masih bisa dijangkau.

“Kami tidak berhenti. Selama masih ada kemungkinan korban ditemukan, tugas kami adalah menyelamatkan,” ujar salah satu personel Samapta di lokasi evakuasi.

Aksi heroik para aparat ini mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat. Banyak pihak menilai sinergi antara Tim Gabungan SAR dengan Samapta Polri menjadi bukti nyata keberanian dan dedikasi di lapangan.

">

Hari keenam operasi evakuasi ini bukan hanya soal fisik yang terkuras, tapi juga soal mental dan pengorbanan. Para personel rela mempertaruhkan nyawa demi menjalankan panggilan kemanusiaan.

“Salut untuk semangat mereka. Ini bukan sekadar tugas, tapi panggilan jiwa sebagai pahlawan kemanusiaan,” kata seorang warga yang menyaksikan langsung proses evakuasi.

Temukan juga kami di Google News.