Jakarta – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid, menyoroti tajam acara bertajuk “Indonesia Gelap atau Indonesia Terang? Mimpi Generasi Muda 2045” yang digelar oleh sekelompok tokoh di Jakarta. Menurutnya, tema yang diusung bukanlah bentuk kontribusi membangun bangsa, melainkan justru mengulang narasi lama yang kerap dipakai kelompok simpatisan khilafah untuk memprovokasi masyarakat.
Habib Syakur menegaskan, publik masih ingat bahwa HTI pernah menerbitkan buku berjudul “Indonesia Gelap” sebagai propaganda menolak sistem demokrasi dan Pancasila. “Mereka sekarang kembali menggaungkan diksi yang sama. Ini bukan kebetulan, tapi upaya sistematis untuk menggiring opini seolah-olah Indonesia gagal, lalu menawarkan ideologi khilafah sebagai solusi,” tegas Habib Syakur, Minggu (17/8/2025).
Menurutnya, kelompok ini hanyalah penumpang gelap yang mencari sensasi dengan menunggangi isu kebangsaan. “Mereka tahu masyarakat sedang gandrung dengan media sosial dan isu viral. Jadi mereka ikut-ikutan membuat gaduh agar dilihat, agar diperhatikan. Inilah yang mereka cari, bukan solusi nyata untuk bangsa,” ujarnya.
Habib Syakur mengingatkan agar masyarakat tidak terprovokasi. “Jangan terkecoh oleh gaya mereka yang seolah-olah peduli bangsa. Faktanya, mereka ini tidak pernah mendukung tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila. Narasi Indonesia Gelap itu provokatif, berbahaya, dan bisa memecah belah masyarakat,” katanya.
Ia pun meminta aparat dan masyarakat untuk waspada terhadap gerakan-gerakan semacam ini. “Sudah jelas ada pola berulang dari simpatisan khilafah. Kita harus melawan upaya adu domba dan propaganda mereka. Jangan beri ruang sedikitpun kepada kelompok yang ingin menggoyahkan persatuan bangsa,” pungkas Habib Syakur.