Jakarta – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi, angkat bicara terkait maraknya narasi provokatif yang berusaha menunggangi aksi-aksi demonstrasi belakangan ini.
Habib Syakur menilai, ada upaya dari kelompok tertentu yang disebut sebagai dedengkot HTI untuk memprovokasi massa dengan agenda terselubung. Ia mengingatkan bahwa tuntutan mengganti sistem pemerintahan Indonesia dari Pancasila dan demokrasi menuju sistem khilafah merupakan ancaman serius terhadap persatuan bangsa.
“Ini bukan sekadar aspirasi biasa, tapi sudah bentuk infiltrasi ideologi yang berbahaya. Kita harus waspada agar jangan sampai rakyat ditipu dan dimanfaatkan oleh segelintir orang yang ingin mengganti dasar negara,” tegas Habib Syakur.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa GNK bersama elemen masyarakat akan terus menjaga dan mengawal ideologi Pancasila sebagai fondasi bangsa. Menurutnya, setiap aksi demonstrasi sah-sah saja dilakukan, namun jangan sampai ditunggangi oleh kelompok yang ingin merongrong kedaulatan negara.
Habib Syakur juga mengajak seluruh elemen bangsa, khususnya generasi muda, untuk lebih cerdas memilah informasi dan tidak mudah terprovokasi dengan narasi-narasi yang bertentangan dengan Pancasila.
“Indonesia berdiri di atas konsensus nasional. Pancasila dan demokrasi adalah hasil kesepakatan para pendiri bangsa. Siapa pun yang ingin menggantinya dengan khilafah, jelas menyalahi sejarah dan cita-cita kemerdekaan,” tutup Habib Syakur.