Jakarta – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri menilai sejumlah aksi demonstrasi dengan sasaran Gedung Merah Putih KPK kemungkinan bisa saja diperintahkan dan dibiayai oleh koruptor.

“Kalau itu yang terjadi, tentulah kita semua prihatin dengan pengunjuk rasa yang ditipu karena ternyata mereka dibayar para koruptor agar mereka tidak disentuh oleh KPK,” kata Firli seperti yang dilansir RMOL, Kamis (13/4).

Firli memastikan bahwa lembaga yang dipimpinnya tidak terganggu dan terus bekerja melakukan pemberantasan korupsi. Hal ini setidaknya dibuktikan dengan penangkapan Bupati Kepulauan Meranti dan sejumlah pejabat pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan.

“Sekarang satu persatu perkara korupsi terungkap dan tabirnya mulai terbuka. Pekerjaan-pekerjaan sebagai tindaklanjut tangkap tangan korupsi pembangunan jalur kereta api masih terus berlangsung dan didalami keterangan para saksi dan bukti-bukti, untuk membuat semakin terangnya perkara tersebut,” ujarnya.

">

Ditanya soal penanganan perkara kasus korupsi pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api dan sejumlah kasus lain di KPK, kata Firli pasti akan disampaikan perkembangannya. Semuanya, tegas dia, akan didalami dan tidak menutup kemungkinan menyeret pelaku-pelaku lain.

“Kita tunggu saja hasil kerja insan KPK, dan KPK pasti menyampaikan perkembangan perkara tersebut. Bisa saja masih ada pihak-pihak, siapa-siapa yang terlibat dalam korupsi pengadaan barang dan jasa pembangunan jalur kereta api tersebut. Doakan dan dukung kami untuk membersihkan negeri ini dari korupsi,” pungkas Firli.

Temukan juga kami di Google News.