Jakarta – Peneliti dari CIE, Muhammad Chaerul, menyatakan dukungan penuhnya terhadap upaya Polri memberantas aksi premanisme yang mengatasnamakan organisasi masyarakat (ormas).
Chaerul menegaskan bahwa tidak boleh ada ruang bagi para pelaku premanisme yang selama ini meresahkan masyarakat.
“Jangan ada tempat bagi para pelaku premanisme yang mengganggu ketenteraman warga. Mereka harusnya mencontoh ormas-ormas keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah yang turun ke masyarakat dengan pendekatan baik dan konstruktif,” ujar Chaerul dalam pernyataannya, hari ini.
Chaerul menilai, ormas berbasis agama seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah telah memberikan kontribusi nyata melalui program-program sosial, pendidikan, dan dakwah yang berorientasi pada kemaslahatan umat. Ia berharap ormas-ormas lain dapat meneladani pendekatan tersebut, bukan malah menggunakan kekerasan atau intimidasi untuk meraup keuntungan.

Dukungan ini disampaikan menyusul langkah tegas Polri yang semakin gencar menindak kelompok-kelompok yang kerap melakukan tindakan premanisme, termasuk yang berlindung di balik nama ormas. Masyarakat pun diimbau untuk melaporkan setiap aksi premanisme agar penegakan hukum dapat berjalan optimal.
“Kita semua harus bersatu mendukung Polri menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, tanpa premanisme,” pungkas Chaerul.
Upaya pemberantasan premanisme dinilai penting untuk memastikan keamanan publik sekaligus menjaga citra ormas yang selama ini berperan positif dalam pembangunan bangsa.