Jakarta – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi menanggapi seruan aksi dengan tajuk “Demo Akbar 28 Agustus, Tragedi 98 Comeback” yang belakangan ramai beredar di media sosial.
Menurut Habib Syakur, narasi tersebut sangat berbahaya karena sengaja dibumbui dengan kata-kata provokatif untuk menimbulkan ketakutan dan mengesankan bahwa Jakarta akan lumpuh akibat aksi tersebut.
“Ini jelas bukan gerakan murni rakyat, apalagi buruh. Ada pihak-pihak yang ingin menunggangi situasi untuk bikin gaduh dan menakut-nakuti masyarakat,” tegas Habib Syakur di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Habib Syakur mengingatkan bahwa buruh, mahasiswa, dan rakyat sejati tidak pernah menginginkan kerusuhan. Mereka memperjuangkan aspirasi lewat cara bermartabat, bukan dengan ancaman “Tragedi 98 Comeback”.
“Kita sudah belajar dari sejarah, tragedi itu banyak makan korban dan meninggalkan luka mendalam. Tidak boleh dijadikan bahan propaganda untuk bikin negara kacau,” ujarnya.
Habib Syakur menegaskan GNK mendukung langkah serikat buruh seperti KSPSI yang memilih jalur dialog dengan pemerintah, DPR, dan pengusaha. Menurutnya, dialog adalah jalan konstitusional dan terhormat dibanding aksi-aksi yang berpotensi ditunggangi anarko maupun kelompok berkepentingan politik.
“Kalau ada yang masih memprovokasi dengan narasi ‘Jakarta lumpuh’, berarti memang ada niat jahat. Saya ingatkan, masyarakat jangan mau diperalat,” pungkasnya.