Jakarta — Drama politik di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali pecah. Muktamar X PPP yang seharusnya menjadi forum konsolidasi justru diwarnai kericuhan. Bentrokan terjadi ketika peserta meninggalkan ruang pertemuan, saling teriak, saling tuding, hingga berujung baku hantam.
Keributan ini berawal dari klaim Muhammad Mardiono yang menyatakan dirinya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP. Mardiono mengaku didukung 1.304 muktamirin pemilik suara. Namun klaim tersebut langsung dimentahkan oleh kubu lawan. Agus Suparmanto melalui Pimpinan Sidang Paripurna VIII Qoyum Abdul Jabbar juga menyatakan dirinya sah terpilih secara aklamasi.
Tak hanya itu, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy bahkan menegaskan pernyataan Mardiono tidak benar. Menurutnya, klaim aklamasi Mardiono tidak sesuai fakta. Situasi pun semakin panas ketika masing-masing kubu menolak mundur. Dengan kondisi ini, Muktamar X PPP bukannya menyatukan kader, malah memperdalam jurang perpecahan di internal partai berlambang Ka’bah.