Jakarta – Sejumlah orang menggelar aksi demonstrasi di Markas Besar (Mabes) Polri Jakarta. Mereka yang mengatasnamakan Gema Peka menyerukan agar Polri memproses hukum Muhammad Fuad Riyadi atau akrab disapa Gus Fuad Plered, kiai asal Yogyakarta.
Mereka menuduh Gus Fuad menghina Habib Idrus bin Salim Al Jufri alias Guru Tua asal Sulawesi Tengah. Perwakilan massa diterima baik oleh Polri untuk menyampaikan aspirasinya.
Guru Tua sendiri saat ini sedang menuai kontriversi terkait pengusulannya sebagai pahlawan nasional.
Gus Fuad termasuk tokoh yang menentang pengusulan Guru Tua sebagai pahlawan nasional.

Fuad mengklarifikasi bahwa ia tidak berniat menghina pribadi Idrus bin Salim Al Jufri. Kata-kata monyet yang ia lontarkan dialamatkan kepada sekelompok orang yang mencoba bersiasat atau mengakali agar Guru Tua diangkat jadi pahlawan nasional, meskipun tidak memenuhi syarat.
Ia mengaku terilhami dari ayat Al Quran yang mengutuk kaum Yahudi menjadi monyet karena mengakali larangan Tuhan.
Namun Fuad meminta maaf jika perkataannya dianggap menghina oleh pihak terkait.
Ia menegaskan, yang ia sampaikan semata-mata untuk menjaga kewibawaan pemerintah dan kebesaran nama pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan.
“Walau tak memenuhi syarat tetap diangkat sebagai pahlawan nasional, itu sangat berbahaya bagi kewibawaan pemerintah,”katanya.