Jakarta – Epidemolog Griffith University Dicky Budiman, mengatakan ada dua varian Covid-19 yang tercatat mendominasi di Indonesia.
Dua varian tersebut adalah varian MB.1.1 dan KP.2.18 yang masing-masing 50 persen mendominasi sejak Januari 2025. Varian ini masih tergolong ringan dan tidak menimbulkan peningkatan kematian atau rawat inap signifikan.
Dicky mengatakan ada empat varian Covid-19 yang bersirkulasi global saat ini, antara lain LP.8.1.1 (18,95 persen), NB.1.8.1 (10,88 persen), XFC (9,82 persen), dan XEC (6,32 persen). Menurut Dicky, MB.1.1 masih menjadi varian utama di Indonesia dan telah tersebar di 16 negara, terutama di Asia.
Namun di Singapura varian yang dominan adalah LF.7 dan NB.1.8, turunan JN.1. Singapura sendiri mengalami peningkatan kasus Covid-19 dari 15,63 persen menjadi
23,65 persen hingga Mei 2025.

Dicky menyebut varian ini tidak menyebabkan peningkatan keparahan penyakit, tetapi tingkat penularan tinggi.