Jakarta – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi, mengecam keras tindakan pengibaran bendera bajak laut One Piece di bawah bendera Merah Putih yang terjadi baru-baru ini di Grobogan, Jawa Tengah. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk salah kaprah, pembodohan publik, dan potensi upaya sistematis untuk mereduksi semangat nasionalisme generasi bangsa.
“Ini bukan sekadar soal kartun atau hiburan fiksi. Ini salah kaprah yang disengaja atau diprovokasi. Bisa jadi ada penumpang gelap, bahkan pesanan asing, yang ingin merusak citra dan legitimasi pemerintahan,” ujar Habib Syakur, hari ini.
Menurutnya, Merah Putih bukanlah sekadar simbol negara. Itu adalah hasil perjuangan berdarah para pahlawan bangsa yang rela kehilangan nyawa demi mengibarkannya.
“Kalian hari ini bisa berdiri bebas, bisa berpendapat, karena para pejuang kita mati-matian merebut kemerdekaan dan mengibarkan Merah Putih. Lalu sekarang, hanya karena kecewa pada kebijakan, simbol negara digantikan dengan bendera bajak laut? Ini pelecehan,” tegas Habib Syakur.

Ia mengingatkan, jika ada kebijakan pemerintah yang dianggap kontraproduktif, maka yang perlu dievaluasi adalah kebijakannya — bukan menyerang lambang negara.
Lebih lanjut, Habib Syakur menilai fenomena ini bisa menjadi alarm bahwa ada gerakan yang ingin mengikis semangat cinta tanah air, terutama di kalangan anak muda. Ia mendesak tokoh masyarakat, pendidik, dan tokoh agama untuk memberikan edukasi yang kuat tentang nasionalisme yang benar.
“Kalau kita tak waspada, ini akan jadi benih hilangnya jati diri bangsa. Nasionalisme bukan hanya soal bendera di tiang, tapi soal bagaimana kita menjaganya dari pelecehan simbolik seperti ini,” pungkasnya.