Jakarta – Politikus dan advokat Ruhut Sitompul memberikan pandangan keras mengenai arah reformasi Polri yang saat ini menjadi sorotan publik. Menurut Ruhut, pembenahan institusi kepolisian harus dilakukan dari internal, bukan oleh pihak luar yang tidak pernah merasakan menjadi polisi.

“Benar apa yang dikatakan Fernando tadi itu benar banget. Jangan dari luar yang sok pintar. Dia belum pernah jadi polisi, memangnya gampang jadi polisi? Tidak boleh seperti itu,” tegas Ruhut dalam forum diskusi yang digelar di Kopi Oey, Jaksel, kemarin.

Ruhut juga menyoroti prinsip dasar hukum yang menurutnya sering dipahami secara keliru oleh para pengamat.

“Kalau bicara hukum, equality before the law itu semua sama. Ini terkait Kantibmas, harusnya sama. Mengapa giliran polisi disorot, TNI tidak? TNI juga banyak kok yang begitu. Kita ini malu-malu kucing, sebenarnya sudah kembali ke dwifungsi ABRI,” ujarnya.

">

Ia mengingatkan bahwa hubungan polisi dan masyarakat sipil sangat dekat, sehingga kritik terhadap Polri sebaiknya tetap mempertimbangkan fungsi dan peran strategis institusi tersebut.

“Saya ini anak angkatan darat. Tapi kalau polisi benar, ya saya katakan benar. Bapak saya dulu dari polisi militer, beliau bilang semua harus disiplin, kerja keras, dan mau belajar. Itu dasar pembenahan,” lanjutnya.

Ruhut juga mendukung pandangan Fernando Emas yang menilai reformasi Polri harus dilakukan berdasarkan kebutuhan internal dan pemetaan masalah yang tepat.

“Tim dari dalam itu perlu. Jangan orang dari luar yang tidak pernah jadi polisi sok ngatur-ngatur. Seperti tadi Fernando bilang, ada kasus besar mereka mau audiensi. Kami nggak mau terima. Tidak boleh, harus terima semua, sama di hadapan hukum,” katanya.

Ia menekankan bahwa kritik publik boleh saja, namun jangan sampai menjadi upaya mendikte institusi yang memiliki fungsi strategis dalam menjaga keamanan dalam negeri.

“Polisi itu Kamtibmas. Mereka dekat dengan masyarakat. Kalau memang diperlukan, ya biarkan saja. Kita perlu polisi kok, itu fakta,” ujar Ruhut menutup keterangannya.

Temukan juga kami di Google News.