Jakarta – Rapat penting Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) yang digelar secara daring pada 3 November 2025 malam menjadi ajang konsolidasi besar menjelang momentum perjuangan buruh akhir tahun ini.

Dengan diikuti sekitar 500 peserta dan dipimpin oleh Sekjen Rosyad, forum ini membahas strategi menghadapi penetapan Upah Minimum 2026 serta dinamika RUU Ketenagakerjaan.

Para pimpinan buruh seperti Said Iqbal, Riden Hatam Aziz, dan Abdul Bais kompak menegaskan perlunya langkah taktis, terukur, namun tetap militan dalam menghadapi kebijakan pemerintah dan Apindo yang dinilai merugikan pekerja.

Dari hasil rapat, FSPMI menegaskan dua agenda besar: aksi nasional pada 10 November 2025 yang akan dipusatkan di Bekasi sebagai bagian dari konsolidasi KSPI dan FSPMI, serta aksi solidaritas pada 18 November 2025 di Mahkamah Agung terkait kasus PHK Ketua dan Sekretaris PUK SPEE PT. YMMA.

">
Temukan juga kami di Google News.