Jakarta – Reformasi Kepolisian perlu berjalan beriringan dengan pembenahan lembaga penegak hukum dan pertahanan lainnya.

Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan mengatakan bahwa reformasi Polri penting karena posisi Polri saat ini di bawah Presiden dan perlu ada pengembangan serta inovasi baru bagi institusi tersebut.

Terlebih, Polri yang paling sering bersentuhan dengan masyarakat melalui berbagai pelayanan. Itu sebabnya, tantangan utama Polri saat ini bukan terletak pada struktur kelembagaan, melainkan pada aspek kultural dan profesionalitas.

Hal sama disampaikan Ketua Umum YLBHI, Muhammad Isnur, menyoroti bahwa wacana reformasi saat ini hanya terdengar di tubuh Polri, sementara institusi hukum lain seperti Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, dan KPK justru luput dari perhatian publik maupun Presiden.

">

Menurut Isnur, jika pemerintah benar-benar serius memberantas korupsi, maka semestinya dilakukan secara menyeluruh tidak hanya di Kepolisian, tetapi juga Kejaksaan dan lembaga peradilan lainnya seperti MA. Ia menilai munculnya keterlibatan militer dalam sektor-sektor sipil semakin memperparah situasi reformasi hukum yang belum tuntas.

Temukan juga kami di Google News.