Jakarta – Ketua Pemuda Muslim Jayakarta, Ahmad, menyoroti manuver eks-HTI Felix Siauw yang belakangan membela pengibaran bendera One Piece dengan dalih kebebasan berekspresi. Ahmad mengingatkan, narasi tersebut berpotensi menjadi pintu masuk untuk membenarkan pengibaran bendera khilafah di ruang publik.
“Logika yang mereka bangun adalah: kalau Presiden tidak melarang bendera selain Merah Putih, maka bendera khilafah pun boleh dikibarkan. Ini jelas menyesatkan,” ujar Ahmad di Jakarta, Kamis (14/8).
Menurutnya, membandingkan bendera One Piece dengan bendera khilafah adalah cacat logika. Ia menjelaskan, bendera One Piece hanyalah simbol hiburan yang tidak memiliki agenda politik dan tidak mengancam konstitusi. Sementara itu, bendera khilafah merupakan simbol ideologi politik transnasional yang menolak Pancasila, mengancam keutuhan NKRI, dan menjadi representasi organisasi HTI yang sudah resmi dibubarkan pemerintah sejak 2017.
“Pengibaran bendera khilafah bukan sekadar kebebasan berekspresi, melainkan propaganda ideologi yang dilarang. UU Ormas dan putusan pembubaran HTI menegaskan bahwa segala simbol, atribut, dan kegiatan yang mempromosikan khilafah adalah ilegal di Indonesia,” tegasnya.

Ahmad mengingatkan masyarakat agar tidak terkecoh oleh narasi manipulatif yang menyamakan simbol hiburan dengan simbol ideologi terlarang. “Kebebasan berekspresi di Indonesia tetap tunduk pada konstitusi dan prinsip persatuan bangsa. Jangan sampai kita dimanfaatkan untuk agenda politik yang mengancam negara,” pungkasnya.