Bali – Lima Badan Eksekutif Mahasiswa se-Bali menyatakan mengundurkan diri dari keanggotaan aliansi BEM Seluruh Indonesia Kerakyatan. Pernyataan sikap ini disampaikan secara kolektif menyusul polemik yang terjadi saat Musyawarah Nasional BEM SI Kerakyatan XVIII di Universitas Dharma Andalas, Sumatera Barat, pada 13-19 Juli lalu.

Lima organisasi perwakilan mahasiswa yang keluar ini terdiri dari BEM Pemerintahan Mahasiswa Universitas Udayana, BEM Republik Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha, BEM Pemerintahan Mahasiswa Universitas Pendidikan Nasional, BEM Universitas Mahasaraswati Denpasar, dan BEM STIKES Bina Usada. Kelima BEM kampus itu turut hadir dalam munas ke-18 di Padang, Sumatera Barat.

Ketua BEM PM Universitas Udayana I Wayan Arma Surya, mewakili BEM se-Bali mengatakan ada oknum yang mencoba melakukan klaim atas suara forum sehingga menciderai kedaulatan organisasi. Maka sikap tegas dan terang yang dapat kami ambil ialah menyatakan pengunduran diri dari aliansi BEM SI Kerakyatan.

Dan telah terjadi konflik nir-substansi, bahkan perpecahan baik secara fisik maupun mental dalam forum Munas BEM SI Kerakyatan itu. BEM se-Bali menyatakan semestinya forum musyawarah dijadikan sebagai ruang intelektual.

">
Temukan juga kami di Google News.